Minggu, 16 Juni 2013

MENGAPA KEHIDUPAN MENGARAH KE SEKULARISME. (TUGAS Ilmu Sosial Budaya )



KEHIDUPAN MENGARAH KE SEKULARISME



A.           Pengertian Sekularisme
Sekularisme merupakan salah satu istilah asing yang seringkali disalahpahami oleh umat Islam di Indonesia. Kesalahpahaman tersebut mengarah kepada justifikasi negatif terhadap istilah tersebut. Implikasinya, ketika ada orang atau kelompok yang menyerukan sekularisme di Indonesia maka masyarakat langsung memiliki pandangan yang negatif dan mengibarkan bendera perang terhadap orang atau kelompok tersebut. Penjelasan nya adalah Sebenarnya jika membahas mengenai sekularisme tidak akan jauh-jauh dari rangkaian manis akronim sepilis (sekularisme, pluralisme, dan liberalisme). Pengusung ideologi di negara ini adalah komplotan JIL atau Jaringan Islam Liberal yang mengklaim bahwa mereka merupakan sekumpulan orang-orang yang berpikir secara moderat meskipun tanpa dibarengi dengan dalil dan ketentuan Al Quran dan Sunnah. JIL ini bukan organisasi pemerintahan ataupun badan yang memiliki struktural yang jelas. Mereka hanya berkumpul dan perkumpulan tersebut merupakan pusat dari segala agenda liberalitas di Indonesia. Mereka mengaku Islam, akan tetapi dalam menafsirkan ketentuan dan keputusan dalam bertindak lebih mengarah ke buah pikiran mereka sendiri. Mereka berpikir bahwa manusia semakin hari semakin cerdas sehingga aturan-aturan Islam yang konvensional perlu direduksi dan diganti dengan pikiran manusia yang lebih moderat dan sesuai dengan arus globalisasi.

B.            Contoh kehidupan mengarah ke sekularisme Antiagama atau Anti-Islam

Contoh lain ketika seseorang atau suatu pihak berpaham sekular adalah ketika diajak berdiskusi mengenai hukuman orang mencuri, Islam menawarkan solusi berupa potong tangan yang memberikan efek jera. Namun mereka menolak karena sumbernya dari Islam. Ada juga ketika dunia bingung mencari solusi dari banyaknya kematian karena HIV/AIDS. Islam sudah punya solusi atas masalah ini, yaitu menyalurkan kebutuhan biologis lewat jalan yang sah dan halal menurut agama dan negara. Lagi-lagi solusi ini ditolak dan malah menggunakan kondom sebagai solusi untuk menekan jumlah kematian korban HIV/AIDS plus angka aborsi. Propaganda yang dilakukan adalah dengan brain-washing bahwa tidak bisa menuntut salah orang-orang yang melakukan hubungan suka-sama-suka, mereka tidak mengganggu hak siapapun. Lalu Pahlawan Kondom datang seolah-olah menyelamatkan banyak jiwa namun itu justru menghancurkan peradaban yang bermoral. Tak lupa, para ulama yang ikhlas berdakwah tentang masalah ini juga dicaci maki karena dinilai mengukung hak.

C.           Solusi Kehidupan Mengarah Ke Sekularisme
Sekularisme saat ini lebih mengarah pada paham bahwa ‘haram’ hukumnya membawa solusi dari agama karena dianggap tidak netral. Oleh karena itu ketika Turki dikuasi Mustafa Kemal, revolusi penetralan negara dari agama dimulai. Jilbab diganti dengan pakaian ‘normal’, adzan menggunakan bahasa Turki, dan lain-lain. Demikian ketika Indonesia yang tengah menghadapi berbagai persoalan tidak diperkenankan berpendapat atas dasar Islam. Bahkan sekadar menyampaikan firman mengenai kiat memilih pemimpin pun dianggap sebagai provokasi SARA (Astaghfirullah).
Akibatnya, masyarakat bisa memiliki dua kepribadian. Bisa menjelma sebagai muslim yang arif ketika di masjid dan hendak sholat, namun bisa sangat anti terhadap agama ketika bericara masalah politik (misalnya). Padahal, Islam dengan segala kesempurnaannya justru merangkul semua aspek kehidupan manusia, ilmu, teknologi, politik, sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan.
Arah paham secular sebenarnya lebih ke modernisasi kehidupan manusia. Mereka berpikir (lagi) bahwa tidak selamanya manusia bisa berpegang pada prinsip yang sama dari dulu. Perubahan yang signifikan diperlukan agar kualitas manusia juga lebih baik. Sedangkah Islam memiliki kekokohan yang bersifat menyeluruh mulai dari landasan dan pelaksanaan ideologinya. Jelas sekali mengapa sekularisme sangat tidak cocok dengan Islam. Makanya saya cenderung mempertanyakan apakah sekularisme itu antiagama atau hanya anti-Islam? Adakah agama lain yang pernah bersiteru dengan paham ini? Tidak. Hanya Islam yang didiskreditka.

D.           Factor Lain Penyebab Kehidupan Mengarah Ke Sekularisme
Faktor lain yang menyebabkan sekularisasi di Barat tumbuh subur adalah dalam teks injil tertulis “Biarlah kaisar mengurus yang menjadi bagiannya dan Allah mengetahui apa yang menjadi tugasnya”. Dalam pengalaman sejarah Eropa yang sangat bervariasi, proses sekularisasi hidup bersamaan dengan intensifikasi keagamaan pada tingkat persolan dan rakyat. Beberapa sosiolog berpendapat bahwa variasi-variasi ini mengindentifikasikan adanya mitologi sekularisme yang mengasumsikan adanya pada abad klasik, yang kemudian di trasnformasikan ke dalam abad sekuler; mereka berpendapat bahwa aspek-aspek sekularisme dan religiusitas hidup berdampingan, dan masih tetap hingga kini. Sekularisme tidak berarti merosotnya arti penting agama, baik pada masa praindustri maupun masa industri. Praktek dan kepercayaan agama sebagai iman, semakin tebal dan bukan semakin luntur selama sekularisari negara dan kemudian -menyusul revolusi Prancis dan Revolusi Industri.